PERSEPSI
KONSUMEN
A.
Stimuli Pemasaran dan Persepsi Konsumen
Persepsi
Konsumen
Persepsi Konsumen adalah suatu
proses yang membuat seseorang memilih, mengorganisasikan, dan
menginterpretasikan rangsangan-rangsangan yang diterima menjadi suatu gambaran yang
berarti dan lengkap tentang dunianya.
Dari definisi
tersebut, kita mengetahui bahwa seseorang
termotivasi untuk membeli karena dipengaruhi oleh
persepsinya terhadap situasi yang dihadapinya, sedangkan apa
yang dipersepsikan seseorang dapat cukup berbeda dari kenyataan
yang objektif. Individu-individu mungkin
memandang pada satu benda yang sama tetapi
mempersepsikan atau mendeskripsikannya secara berbeda.
Menurut shiffman dan kanuk (1997) persepsi akan sesuatu
berasal dari interaksi antara dua jenis faktor :
1) Faktor stimulus, yaitu
karakteristik secara fisik seperti ukuran, berat, warna atau bentuk. Tampilan
suatu produk baik kemasan maupun karakteristik akan mampu menciptakan suatu
rangsangan pada indra manusian, sehingga mampu menciptakan sesuatu persepsi
mengenai produk yang dilihatnya.
2) Faktor individu, yang
termasuk proses didalamnya bukan hanya pada panca indra akan tetapi juga pada
proses pengalaman yang serupa dan dorongan utama serta harapan dari individu
itu sendiri.
Pengertian
Stimuli
Stimuli atau stimulus merupakan
bentuk fisik, visual atau komunikasi verbal yang dapat mempengaruhi individu.
Stimuli terdiri dari 2 bentuk yaitu:
1) Stimuli Pemasaran : setiap
komunikasi atau stimuli fisik yang didesain untuk mempengaruhi konsumen. Produk
dan komponen-komponennya (seperti kemasan, isi, ciri-ciri fisik) adalah stimuli
utama. Komunikasi yang didesain untuk mempengaruhi konsumen adalah stimuli
tambahan yang merepresentasikan produk seperti kata-kata, gambar, dan symbol
atau melalui stimuli lain yang diasosiasikan dengan produk seperti harga, took
tempat produk jual, dan pengaruh akses.
2) Stimuli Lingkungan : stimuli
fisik yang didesain untuk mempengaruhi keadaan lingkungan.
Persepsi timbul karena adanya
stimulus (rangsangan) dari luar yang akan mempengaruhi seseorang melalui kelima
alat inderanya yaitu penglihatan, pendengaran, pembauan, perasaan dan sentuhan.
Stimulus tersebut akan diseleksi, diorganisir dan diinterprestasikan oleh
setiap orang dengan caranya masing-masing.
Proses persepsi diawali dengan
adanya stimuli yang mengenai panca indera yang disebut sebagai sensasi. Stimuli
ini beragam bentuknya dan akan selalu memborbardir indera konsumen. Jika
dilihat dari asalnya, stimuli ada yang berasal dari individu (seperti aroma,
iklan, dll) serta yang berasal dari dalam diri individu seperti harapan,
kebutuhan dan pengalaman.
B.
Karakteristik Stimulus yang Mempengaruhi Persepsi
Ada dua faktor yang merupakan
karakteristik stimuli yang dapat mempengaruhi persepsi konsumen dalam memilih
stimuli yang akan diperhatikan yaitu :
1) Faktor dari stimuli itu sendiri
· Kekontrasan atau perbedaan yang menyolok :
Obyek-obyek pemasaran yang sangat berbeda dengan yang lain akan menarik
perhatian konsumen. Prisip kontras ini menyatakan bahwa stimulus eksternal yang
berbeda atau berlawanan dengan kondisi yang ada akan menarik perhatian.
· Kebaruan : Launching produk baru sering kali
diberitakan dan ini sangat menarik perhatian untuk dibicarakan maupun
diperhatikan oleh konsumen.
· Intensitas : semakin kuat intensitas stilmuli
eksternal akan semakin dirasakan konsumen, sehingga konsumen cenderung
memperhatikan.
· Besarnya ukuran : semakin besar suatu obyek, akan
semakin dirasakan oleh konsumen ( akan menjadi daya tarik bagi konsumen untuk
memperhatikan.
2) Faktor Internal
· Ebankosur Selektif : konsumen cenderung akan
memilih tayangan atau apa saja yang dilihat dan dirasakan secara selektif.
· Perhatian selektif : kecendrungan bagi manusia
untuk menyaring sebagian informasi yang mereka hadapi. Sehingga
informasi yang lebih menonjol yang akan mendapat tanggapan.
· Bertahan secara Perseptual : tayangan berbagai
iklan juga diperhatikan semuanya oleh konsumen, maka konsumen secara tidak
sadar akan melindungi dirinya dari stimuli yang dianggap dapat membahayakan
atau tidak mengenakan dirinya.
·
Menutup secara Perseptual : pada saat konsumen
ditayangkan dengan banyak iklan, konsumen akan melindungi dirinya dari serbuan
stimuli yang mengenainya. Konsumen akan menahan berbagai stimuli sesuai dengan
kesadarannya.
Pengorganisasian
Prinsip dasar penting dalam
pengorganisasian meliputi :
·
Gambar dan Latar Belakang
Agar
stimuli yang diperhatikan dapat mudah untuk diberi makna, konsumen akan
menghubungkan dan mengkaitkan antara gambar dengan dasar, mengkaitkan antara
apa yang ada dengan konteksnya sehingga punya makna.
Pengelompokan
· Prinsip Keterdekatan : obyek-obyek yang berdekatan
cenderung dikelompokkan menjadi satu. Contoh apa yang kita lihat di swalayan,
barang-barang yang ditawarkan dikelompokkan berdasarkanketerdekatan
penggunaanya dalam kehidupan sehari-hari.
·
Kesamaan : konsumen cenderung menggelompokkan
stimuli yang mempunyai kesamaan.
· Kesinambungan : konsumen akan melihat hal-hal yang
masih terputus atau masih sepotong-sepotong menjadi satu kesatuan dengan yang
lain.
Interpretasi
Setelah konsumen mengorganisir
stimuli yang ada dan mengkaitkannya dengan informasi yang dimiliki, maka agar
stimuli tersebut mempunyai makna, konsumen menginterpretasikan atau memberi
arti stimuli tersebut.
Terdapat beberapa factor yang
menyebabkan terjadinya kesalahan dalam menginterpretasi pesan yaitu :
· Penampilan Fisik
Penampilan
fisik sering membuat konsumen keliru dalam menginterpretasikan suatu obyek
pemasaran.
·
Stereotip
Stereotip
adalah prasangka. Mengacu pada kecendrungan dalam menilai seseorang ke dalam
kategori tunggal atau pada satu kelas.
Isyarat/tanda-tanda
yang tidak relevan
Konsumen cenderung menggunakan
isyarat yang tidak relevan untuk memberikan makna suatu stimuli.
Kesan
pertama
Pada saat bertemu pertama kali
dan mendapatkan sapaan serta layanan yang mengesankan, konsumen akan menilai
bahwa perusahaan jasa tersebut berkualitas. Meskipun sebenarnya belum tentu
demikian.
C.
Karakteristik Konsumen Mempengaruhi Persepsi
Menurut Robbins (1998)
persepsi dapat dipengaruhi oleh karakter seseorang. Karakter tersebut
dipengaruhi oleh :
1) Attitudes
Dua
individu yang sama, tetapi mengartikan sesuatu yang dilihat itu berbeda satu
dengan yang lain.
2) Motives
Kebutuhan
yang tidak terpuaskan yang mendorong individu dan mungkin memiliki pengaruh
yang kuat terhadap persepsi mereka.
3) Interests
Fokus
dari perhatian kita sepertinya dipengaruhi oleh minat kita, karena minat
seseorang berbeda satu dengan yang lain. Apa yang diperhatikan oleh seseorang
dalam suatu situasi bisa berbeda satu dengan yang lain. Apa yang diperhatikan
seseorang dalam suatu situasi bisa berbeda dari apa yang dirasakan oleh orang
lain.
4) Experiences
Fokus
dari karakter individu yang berhubungan dengan pengalaman masa lalu seperti
minat atau interest individu. Seseorang individu merasakan pengalaman masa lalu
pada sesuatu yang individu tersebut hubungkan dengan hal yang terjadi sekarang.
5) Expectations
Ekspektasi
bisa mengubah persepsi individu dimana individu tersebut bisa melihat apa yang
mereka harapkan dari apa yang terjadi sekarang.
D.
Proses Persepsi
Proses terjadinya persepsi
meliputi :
1) Proses
Fisis
Dimana
objek menimbulkan stimulus, dan stimulus mengenai alat indera.
2) Proses
Fisiologis
Stimulus
yang diterima alat indera kemudian dilanjutkan oleh saraf sensoris ke otak.
3) Proses
Psikologis
Terjadi
proses pengolahan otak, sehingga individu menyadari tentang apa yang ia terima
dengan alat indera sebagai suatu akibat dari stimulus yang diterima.
E.
Peran Ekspektasi pada Persepsi
· Dapat mengubah persepsi individu, dimana individu
tersebut dapat melihat apa yang mereka harapkan dari apa yang terjadi sekarang
·
Mempengaruhi persepsi seseorang tentang harapan
mereka di masa yang akan datang
F.
Semiotis
Semiotis/Semiotik
(semiotics) berasal dari bahasa Yunani “semeion” yang berarti tanda atau sign.
Tanda tersebut menyampaikan suatu informasi sehingga bersifat komunikatif,
mampu menggantikan suatu yang lain (stand for something else) yang dapat
dipikirkan atau dibayangkan (Broadbent, 1980). Semiotik adalah ilmu yang
mempelajari sistem tanda atau teori tentang pemberian tanda.
Charles S.Peirce, penemu modern
semiotics, mendefinisikan semiosis sebagai hubungan antara tanda, objek, dan
makna.
·
Orang yang menginterpretasikan tanda disebut interpreter.
·
Gambaran objek yang dibentuk interpreter dari sebuah tanda
disebut interpretant.
·
Contoh: kata mobil sebagai tanda, seseorang yang memberi
makna sebagai interpreter dan bayangan alat transportasi beroda empat sebagai
interpretant.
Semiotis (tanda) merupakan
stimuli yang bertujuan untuk mendapatkan kesiapan dalam memberikan respon. Semiotis
biasa digunakan dalam sebuah iklan dimana simbol/tandanya dapat menggambarkan
identitas/ciri khas suatu produk sehingga dapat menimbulkan persepsi konsumen
terhadap produk tersebut.
G.
Inferensi Perseptual
Inferensi perseptual merupakan sebuah proses membaca
persepsi yang dimulai dari melihat dan mendengar sehingga
produsen dapat mengetahui apa yang menjadi persepsi konsumen dan dapat
memotivasinya untuk membeli suatu produk.
H.
Implikasi Pemasaran dari Inferensi Perseptual
Inferensi perseptual dapat
diimplikasi dalam proses pemasaran.
Contoh : konsumen saat ini banyak
yang menggunakan media internet untuk transaksi jual beli, sehingga banyak
produsen yang menciptakan produknya yang dapat dipasarkan dan diakses secara
online.
I.
Referensi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar