Selasa, 05 November 2013

TULISAN 6 SOFTSKILL (PERILAKU KONSUMEN)



PERSEPSI KONSUMEN

A. Stimuli Pemasaran dan Persepsi Konsumen 

Persepsi Konsumen
Persepsi Konsumen adalah suatu proses yang membuat seseorang memilih, mengorganisasikan, dan menginterpretasikan rangsangan-rangsangan yang diterima menjadi suatu gambaran yang berarti dan lengkap tentang dunianya.
Dari  definisi  tersebut,  kita  mengetahui  bahwa  seseorang  termotivasi untuk  membeli  karena  dipengaruhi  oleh  persepsinya  terhadap  situasi  yang dihadapinya, sedangkan apa yang dipersepsikan seseorang dapat cukup berbeda dari kenyataan  yang  objektif.  Individu-individu  mungkin  memandang  pada  satu  benda yang  sama  tetapi  mempersepsikan atau mendeskripsikannya  secara  berbeda.
Menurut shiffman dan kanuk (1997)  persepsi akan sesuatu berasal dari interaksi antara dua jenis faktor :

1)  Faktor stimulus, yaitu karakteristik secara fisik seperti ukuran, berat, warna atau bentuk. Tampilan suatu produk baik kemasan maupun karakteristik akan mampu menciptakan suatu rangsangan pada indra manusian, sehingga mampu menciptakan sesuatu persepsi mengenai produk yang dilihatnya.

2)  Faktor individu, yang termasuk proses didalamnya bukan hanya pada panca indra akan tetapi juga pada proses pengalaman yang serupa dan dorongan utama serta harapan dari individu itu sendiri.

Pengertian Stimuli
Stimuli atau stimulus merupakan bentuk fisik, visual atau komunikasi verbal yang dapat mempengaruhi individu. Stimuli terdiri dari 2 bentuk yaitu:

1) Stimuli Pemasaran : setiap komunikasi atau stimuli fisik yang didesain untuk mempengaruhi konsumen. Produk dan komponen-komponennya (seperti kemasan, isi, ciri-ciri fisik) adalah stimuli utama. Komunikasi yang didesain untuk mempengaruhi konsumen adalah stimuli tambahan yang merepresentasikan produk seperti kata-kata, gambar, dan symbol atau melalui stimuli lain yang diasosiasikan dengan produk seperti harga, took tempat produk jual, dan pengaruh akses.

2)    Stimuli Lingkungan : stimuli fisik yang didesain untuk mempengaruhi keadaan lingkungan.
Persepsi timbul karena adanya stimulus (rangsangan) dari luar yang akan mempengaruhi seseorang melalui kelima alat inderanya yaitu penglihatan, pendengaran, pembauan, perasaan dan sentuhan. Stimulus tersebut akan diseleksi, diorganisir dan diinterprestasikan oleh setiap orang dengan caranya masing-masing.
Proses persepsi diawali dengan adanya stimuli yang mengenai panca indera yang disebut sebagai sensasi. Stimuli ini beragam bentuknya dan akan selalu memborbardir indera konsumen. Jika dilihat dari asalnya, stimuli ada yang berasal dari individu (seperti aroma, iklan, dll) serta yang berasal dari dalam diri individu seperti harapan, kebutuhan dan pengalaman.

B. Karakteristik Stimulus yang Mempengaruhi Persepsi
Ada dua faktor yang merupakan karakteristik stimuli yang dapat mempengaruhi persepsi konsumen dalam memilih stimuli yang akan diperhatikan yaitu :

1)  Faktor dari stimuli itu sendiri

·       Kekontrasan atau perbedaan yang menyolok : Obyek-obyek pemasaran yang sangat berbeda dengan yang lain akan menarik perhatian konsumen. Prisip kontras ini menyatakan bahwa stimulus eksternal yang berbeda atau berlawanan dengan kondisi yang ada akan menarik perhatian.

·    Kebaruan : Launching produk baru sering kali diberitakan dan ini sangat menarik perhatian untuk dibicarakan maupun diperhatikan oleh konsumen.

·       Intensitas : semakin kuat intensitas stilmuli eksternal akan semakin dirasakan konsumen, sehingga konsumen cenderung memperhatikan.

·      Besarnya ukuran : semakin besar suatu obyek, akan semakin dirasakan oleh konsumen ( akan menjadi daya tarik bagi konsumen untuk memperhatikan.


2)  Faktor Internal

·      Ebankosur Selektif : konsumen cenderung akan memilih tayangan atau apa   saja yang dilihat dan dirasakan secara selektif.

·    Perhatian selektif : kecendrungan bagi manusia untuk menyaring  sebagian informasi yang mereka hadapi. Sehingga  informasi yang lebih menonjol yang akan mendapat tanggapan.

·   Bertahan secara Perseptual : tayangan berbagai iklan juga diperhatikan semuanya oleh konsumen, maka konsumen secara tidak sadar akan melindungi dirinya dari stimuli yang dianggap dapat membahayakan atau tidak mengenakan dirinya.

·         Menutup secara Perseptual : pada saat konsumen ditayangkan dengan banyak iklan, konsumen akan melindungi dirinya dari serbuan stimuli yang mengenainya. Konsumen akan menahan berbagai stimuli sesuai dengan kesadarannya.

Pengorganisasian
Prinsip dasar penting dalam pengorganisasian meliputi :
·          Gambar dan Latar Belakang
Agar stimuli yang diperhatikan dapat mudah untuk diberi makna, konsumen akan menghubungkan dan mengkaitkan antara gambar dengan dasar, mengkaitkan antara apa yang ada dengan konteksnya sehingga punya makna.

Pengelompokan
·      Prinsip Keterdekatan : obyek-obyek yang berdekatan cenderung dikelompokkan menjadi satu. Contoh apa yang kita lihat di swalayan, barang-barang yang ditawarkan dikelompokkan berdasarkanketerdekatan penggunaanya dalam kehidupan sehari-hari.

·          Kesamaan : konsumen cenderung menggelompokkan stimuli yang mempunyai kesamaan.

·       Kesinambungan : konsumen akan melihat hal-hal yang masih terputus atau masih sepotong-sepotong menjadi satu kesatuan dengan yang lain.

Interpretasi
Setelah konsumen mengorganisir stimuli yang ada dan mengkaitkannya dengan informasi yang dimiliki, maka agar stimuli tersebut mempunyai makna, konsumen menginterpretasikan atau memberi arti stimuli tersebut.
Terdapat beberapa factor yang menyebabkan terjadinya kesalahan dalam menginterpretasi pesan yaitu :

·          Penampilan Fisik
Penampilan fisik sering membuat konsumen keliru dalam menginterpretasikan suatu obyek pemasaran.

·          Stereotip
Stereotip adalah prasangka. Mengacu pada kecendrungan dalam menilai seseorang ke dalam kategori tunggal atau pada satu kelas.

Isyarat/tanda-tanda yang tidak relevan
Konsumen cenderung menggunakan isyarat yang tidak relevan untuk memberikan makna suatu stimuli.

Kesan pertama
Pada saat bertemu pertama kali dan mendapatkan sapaan serta layanan yang mengesankan, konsumen akan menilai bahwa perusahaan jasa tersebut berkualitas. Meskipun sebenarnya belum tentu demikian. 

C. Karakteristik Konsumen Mempengaruhi Persepsi
Menurut Robbins  (1998) persepsi dapat dipengaruhi oleh karakter seseorang. Karakter tersebut dipengaruhi oleh :

1)    Attitudes
Dua individu yang sama, tetapi mengartikan sesuatu yang dilihat itu berbeda satu dengan yang lain.

2)   Motives
Kebutuhan yang tidak terpuaskan yang mendorong individu dan mungkin memiliki pengaruh yang kuat terhadap persepsi mereka.

3)   Interests
Fokus dari perhatian kita sepertinya dipengaruhi oleh minat kita, karena minat seseorang berbeda satu dengan yang lain. Apa yang diperhatikan oleh seseorang dalam suatu situasi bisa berbeda satu dengan yang lain. Apa yang diperhatikan seseorang dalam suatu situasi bisa berbeda dari apa yang dirasakan oleh orang lain.

4)   Experiences
Fokus dari karakter individu yang berhubungan dengan pengalaman masa lalu seperti minat atau interest individu. Seseorang individu merasakan pengalaman masa lalu pada sesuatu yang individu tersebut hubungkan dengan hal yang terjadi sekarang.

5)   Expectations
Ekspektasi bisa mengubah persepsi individu dimana individu tersebut bisa melihat apa yang mereka harapkan dari apa yang terjadi sekarang.

D. Proses Persepsi
Proses terjadinya persepsi meliputi :

1)     Proses Fisis
Dimana objek menimbulkan stimulus, dan stimulus mengenai alat indera.

2)   Proses Fisiologis
Stimulus yang diterima alat indera kemudian dilanjutkan oleh saraf sensoris ke otak.

3)   Proses Psikologis
Terjadi proses pengolahan otak, sehingga individu menyadari tentang apa yang ia terima dengan alat indera sebagai suatu akibat dari stimulus yang diterima. 

E. Peran Ekspektasi pada Persepsi
·      Dapat mengubah persepsi individu, dimana individu tersebut dapat melihat apa yang mereka harapkan dari apa yang terjadi sekarang
·         Mempengaruhi persepsi seseorang tentang harapan mereka di masa yang akan datang

F. Semiotis
Semiotis/Semiotik (semiotics) berasal dari bahasa Yunani “semeion” yang berarti tanda atau sign. Tanda tersebut menyampaikan suatu informasi sehingga bersifat komunikatif, mampu menggantikan suatu yang lain (stand for something else) yang dapat dipikirkan atau dibayangkan (Broadbent, 1980). Semiotik adalah ilmu yang mempelajari sistem tanda atau teori tentang pemberian tanda.

Charles S.Peirce, penemu modern semiotics, mendefinisikan semiosis sebagai hubungan antara tanda, objek, dan makna.
·         Orang yang menginterpretasikan tanda disebut interpreter.
·         Gambaran objek yang dibentuk interpreter dari sebuah tanda disebut interpretant.

·         Contoh: kata mobil sebagai tanda, seseorang yang memberi makna sebagai interpreter dan bayangan alat transportasi beroda empat sebagai interpretant.
Semiotis (tanda) merupakan stimuli yang bertujuan untuk mendapatkan kesiapan dalam memberikan respon. Semiotis biasa digunakan dalam sebuah iklan dimana simbol/tandanya dapat menggambarkan identitas/ciri khas suatu produk sehingga dapat menimbulkan persepsi konsumen terhadap produk tersebut. 

G. Inferensi Perseptual
Inferensi perseptual merupakan sebuah proses membaca persepsi yang dimulai dari melihat dan mendengar sehingga produsen dapat mengetahui apa yang menjadi persepsi konsumen dan dapat memotivasinya untuk membeli suatu produk. 

H. Implikasi Pemasaran dari Inferensi Perseptual
Inferensi perseptual dapat diimplikasi dalam proses pemasaran.
Contoh : konsumen saat ini banyak yang menggunakan media internet untuk transaksi jual beli, sehingga banyak produsen yang menciptakan produknya yang dapat dipasarkan dan diakses secara online. 

I. Referensi





Tidak ada komentar:

Posting Komentar