Selasa, 05 November 2013

TUGAS 1 SOFTSKILL (PERILAKU KONSUMEN)



Autobiografi

Biodata
Nama                  :  Melta Oktora
Tempat/tgl lahir   : Bekasi,26 Oktober 1992
Jenis kelamin        : Perempuan
Agama                  :Islam
Profesi                :  Mahasiswa

Sekilas tentang saya,

        Hai, nama saya Melta Oktora, saya lahir di Bekasi pada tanggal 26 Oktober 1992. Saya ini seorang yang simple dan sedikit cerewet. Saya penyuka warna ungu dan hijau, Saya paling suka jalan-jalan sambil kuliner makanan Indonesia yang beraneka ragam apalagi kalau sama keluarga atau teman-teman, saya juga suka nonton film di bioskop, dan mendengarkan musik saat sedang suntuk. Saya pecinta makanan pedas dan makanan favorite saya itu bakso, steak, burger, sate padang, nasi goreng dan semua makanan yang dimasakin sama ibu. Saya orang yang jarang sekali olahraga bahkan untuk sekedar lari pagi pun jarang. Tempat wisata yang paling saya sukai adalah pantai, karena pemandangannya dan pasirnya yang bisa buat suasana hati jadi tenang.
Saya merupakan anak keempat dari empat bersaudara yang semuanya berjenis kelamin perempuan. Ibu saya asli dari Jogjakarta sedangkan ayah saya asli keturunan Padang. Saya tinggal di tengah-tengah keluarga yang sederhana, kedua orang tua saya berprofesi sebagai wiraswasta yaitu sebagai seorang penjahit, mereka membuka usahanya di tempat tinggal kami saat ini. Kedua orang tua saya sangat memprioritaskan pendidikan, mereka bisa membiayai kuliah ketiga anaknya termasuk saya, hanya satu yang tidak melanjutkan kuliah karena alasan tidak ingin menyusahkan kedua orang tua saya. Saat ini ketiga kakak saya sudah berkeluarga dan ikut dengan suami mereka. Itu sedikit tentang keluarga saya. 

Riwayat Pendidikan
·         TAHUN 1998-1999, TK ISLAM USWATUN HASANAH BEKASI
·         TAHUN 1999-2005, SDN KOTA BARU II BEKASI
·         TAHUN 2005-2008, SMPN 4 BEKASI
·         TAHUN 2008-2011, SMA PATRIOT BEKASI
·         TAHUN 2011-Sekarang, UNIVERSITAS GUNADARMA

Tahun 1998 saya terdaftar sebagai siswi TK ISLAM USWATUN HASANAH, di TK ini saya mendapatkan banyak teman ada yang nakal ada juga yang baik tapi, rata-rata sih nakal ya namanya juga anak kecil. Di TK ini saya dididik oleh guru yang sangat baik, beliau mengajarkan saya membaca, berhitung, menulis, menggambar, menari dan berolahraga. Dari Tk saya suka menari, setiap ada acara pentas seni di sekolah ataupun di lingkungan rumah saya selalu ikut berpartisipasi. 1 tahun saya belajar di TK ini dan saya mendapatkan ilmu untuk bekal ke bangku sekolah dasar.

Tahun 1999 saya terdaftar sebagai siswi SDN KOTA BARU II BEKASI, yang letak sekolahnya tidak terlalu jauh dari rumah, tapi untuk sampai ke sekolah harus menyebrang jalan terlebih dahulu. Saat awal masuk sekolah saya masih diantar oleh ibu saya setelah naik kelas 2 saya sudah memberanikan diri untuk berangkat ke sekolah sendiri. Saat saya duduk di bangku kelas 1 dan 2 saya tidak pernah mendapat peringkat di kelas, dan saat itulah saya dinasehati oleh ibu untuk lebih rajin lagi belajarnya. Dan hasilnya saat saya kelas 3 saya mendapatkan peringkat ke 2 di kelas, benar-benar hasil yang memuaskan untuk saya dan tidak pernah saya bayangkan. Saya pun terpilih untuk mewakili sekolah di perlombaan calistung  setingkat kota Bekasi , saya pun berlatih bersama teman-teman saya, tapi kami tidak menang dalam perlombaan itu, dan perlombaan berikutnya yaitu lomba cerdas cermat setingkat kota Bekasi, dan lagi-lagi kami tidak berhasil mengalahkan saingan kami yang ternyata lebih hebat daripada kami. 

Meskipun saya tidak menang dalam perlombaan itu, tapi saya tetap mempertahankan prestasi saya di sekolah. Dari kelas 4 sampai 6 saya selalu masuk dalam peringkat 3 besar di kelas. Waktu saya kelas 6 SD saya pernah mengikuti lomba pidato dan saya menang juara I tingkat kelurahan.
Saat saya kelas 6 saya dididik oleh guru yang cukup tegas namanya Ibu Ros, beliau termasuk guru yang disegani oleh para siswa, karena pembawaannya yang tegas dan galak. Beliau tidak segan untuk menghukum kami saat kami melanggar peraturan seperti terlambat dan menyontek, beliau juga sering mencubit kami ketika kami mendapat nilai di bawah 7, memang sedikit menyeramkan tapi saya nyaman dengan cara mengajarnya, beliau sangat peduli terhadap kami sampai akhirnya kami semua bisa lulus dengan nilai yang baik dan bisa lolos masuk ke SMP Negeri pilihan kami. 

Tahun 2005 saya pun diterima di SMP pilihan saya yaitu SMPN 4 Bekasi, letaknya cukup jauh dari rumah, untuk sampai ke sekolah saya harus naik angkutan umum dua kali, saya berangkat bersama teman-teman saya dari rumah. Saat diterima di sekolah ini saya mengikuti tes masuk SMP Negeri, dan hasilnya saya mendapat nilai yang cukup memuaskan sehingga saya diterima di kelas unggulan sekolah ini. Saya mendapatkan teman-teman baru yang pintar dan semua saling bersaing untuk mendapat peringkat di kelas. Saat masuk sekolah ini saya mengikuti MOS dan saya melihat penampilan demo ekstrakulikuler yang lumayan banyak, tetapi saya Cuma satu ekstrakulikuler yang membuat saya jatuh hati yaitu seni tari, di sekolah ini seni tarinya sudah cukup terkenal dan sering menang dalam perlombaan menari. 

Saya pun memutuskan untuk mendaftarkan diri di ekstrakulikuler seni tari ini, dan peminatnya pun cukup banyak. Di ekstrakulikuler ini saya diajarkan banyak tarian daerah khususnya tarian Jawa Barat. Seperti tari Ronggeng Belantek, tari Topeng Betawi, tari Merak, tari Silat, tari sulintang dan masih banyak lagi. Pada suatu hari sekolah kami ditunjuk sebagai tuan rumah penyelenggaraan lomba olimpiade MIPA, kami pun di amanatkan oleh kepala sekolah untuk berlatih karena kami akan menyambut Walikota Bekasi saat itu. Tidak semua dipilih, hanya beberapa saja yang berkesempatan untuk ikut dan ternyata saya pun terpilih untuk menyambut Walikota Bekasi, saya dan teman-teman saya pun berlatih untuk acara ini karena menurut kami ini acara yang penting jadi, penampilan kami harus maksimal, kami pun berlatih dari pulang sekolah sampai jam 9 malam, menghafal gerakan serta koreografi yang telah diatur oleh pelatih kami, setelah kami berlatih selama seminggu full. Tibalah saat yang ditunggu-tunggu, kami pun menari menyambut serta mengiringi rombongan dari Walikota Bekasi, kami pun sukses membawakan tarian ini tanpa cacat sedikitpun, terbukti dari banyaknya pujian yang dilontarkan untuk kami. 

Setelah acara itu kami pun dibentuk menjadi sebuah tim yang khusus untuk perlombaan dan pengisi acara-acara baik di dalam maupun di luar sekolah. Pengalaman yang sungguh menyenangkan karena dapat menyalurkan kemampuan yang ada dalam diri apalagi kalau membuahkan prestasi. Saat saya kelas 2 saya tidak hanya ikut ekstrakulikuler seni tari tapi saya juga mencoba ikut dalam kegiatan seni musik, disini saya diajarkan menyanyi, dan bermain alat musik. Tetapi tetap saja hati saya lebih memilih seni tari, karena saat kita menari hati dan pikiran terasa tenang ,tubuh pun menjadi sehat. 

Saat saya kelas 3 semua kegiatan ekstrakulikuler dihentikan, karena jadwal yang semakin sibuk dan untuk persiapan menjelang ujian nasional (UN). 6 bulan menjelang UN pemantapan mata pelajaran yang masuk dalam UN pun dijalankan oleh semua siswa, pemantapan ini dilakukan pada pagi hari sebelum pelajaran di kelas dimulai. Semua siswa mengikuti pemantapan dengan tekun dan hasilnya sekolah kami pun lulus 100%, semua siswa merayakan kelulusan dengan mengadakan pensi dan jalan-jalan ke tempat wisata. Setelah pengumuman kelulusan keluar saya pun senang mendapat hasil ujian yang cukup bagus. Saya pun kembali mencari sekolah (SMA Negeri) yang favorit dan saya pun mencoba untuk daftar di SMA Negeri 4 Bekasi, setelah mengikuti test yang cukup sulit, saya pun melihat hasil tes masuk di sekolah ini, dan hasilnya saya tidak diterima di sekolah yang saya inginkan, saya pun ingin mencoba ke sekolah di Jakarta tetapi, kondisi saya waktu itu yang sering sakit saya pun dilarang oleh orang tua untuk sekolah yang jauh dari rumah.

Saya pun menerima keputusan dari orang tua saya, kemudian saya didaftarkan di SMA swasta yaitu SMA Patriot Bekasi, yang letaknya tidak begitu jauh dari rumah. Sekolah disini saya mendapatkan teman-teman yang baik. Saya mengikuti MOS dan LDKS yang diwajibkan untuk semua siswa/i. Saat itu LDKS (Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa) dilaksanakan di puncak Bogor, semua siswa/i diwajibkan ikut kecuali yang sakit parah. Di LDKS ini kami benar-benar dilatih mentalnya untuk menjadi seorang pemimpin, mulai dari penjelasan materi dari guru, sampai praktek di lapangan seperti latihan baris-berbaris, olahraga, dan puncaknya saat acara jerit malam di tengah hutan. Pengalaman yang sulit untuk dilupakan ketika saya ditunjuk sebagai ketua kelompok. Acara dimulai tepat pukul 02.00 dini hari, saat suhu udara sangat dingin kami dipaksa untuk bangun dan mengikuti jerit malam ini,  kami pun dibagi atas beberapa kelompok, setiap kelompok memiliki ketua untuk memimpin di barisan depan dengan membawa obor. Dengan perasaan takut saya dan teman-teman memberanikan diri untuk tetap berjalan di tengah hutan dan mencari pos-pos tempat berhenti yang sudah ditunggu oleh kakak kelas, di perjalanan kami ditakut-takuti oleh suara-suara aneh dan seram, dan juga penampakan-penampakan yang ternyata itu adalah kakak kelas kami yang menyamar sebagai hantu, kebayang kan serammnya?, tidak cukup sampai disitu saja , saat kami sampai di pos kami pun di marah-marahi oleh kakak kelas kami dan kami di perintahkan untuk memungut sampah-sampah yang ada disekitar pos serta mencium tanah sebagai bentuk dari rasa cinta tanah air (ini yang paling menyebalkan). Setelah itu kami pun melanjutkan untuk ke pos berikutnya, dan yang paling menyebalkan saat saya di tinggal oleh teman-teman kelompok saya sendirian di tengah hutan yang gelap, saat itu benar-benar hal yang paling gila dan membuat saya menangis. Di tengah hutan akhirnya saya bertemu dengan kelompok lain yang juga sedang mencari pos dan akhirnya saya diberi jalan keluar dan menemukan kelompok saya yang terpisah. Saya dan teman-teman pun berhasil menyelesaikan jerit malam ini  meskipun dengan hati yang sangat kesal dan marah. Ini pengalaman yang tidak akan saya lupakan. 

Saat saya kelas 1 saya mengikuti ekstrakulikuler PASKIBRAKA sebenarnya bukan mau saya tapi karena waktu itu saya terpilih untuk menjadi anggota paskibra, jadi mau tidak mau saya harus menjalaninya. Karena jika dijalani dengan hati semuanya jadi menyenangkan. Latihan setiap hari sabtu untuk upacara pengibaran bendera hari senin dan latihan setiap hari saat ada lomba, tim paskibra kami selalu ikut berpartisipasi dalam perlombaan tetapi hanya mampu menang sekali. Saya menjadi anggota paskibra sampai kelas 2, setelah itu saya keluar dan memutuskan untuk masuk ke ekstrakulikuler theater tidak sampai 3 bulan saya pun memutuskan untuk keluar, dan saya pun mencoba bergabung di seni tari di ekstrakulikuler ini tidak hanya tarian daerah saja tetapi tarian modern juga diajarkan, saya pun merasa nyaman bergabung di ekstrakulikuler ini karena sejak kecil sudah suka menari, setiap ada pensi di sekolah saya selalu berpartisipasi memberikan penampilan tarian daerah dan modern. Pernah satu kali saya mengikuti lomba modern dance antar SMA di Bekasi yang diselenggarakan oleh salah satu merek kartu perdana seluler dan kami masuk 10 besar, meskipun tidak menang yang penting kami sudah berusaha semaksimal mungkin. 

Pengalaman lain saat di SMA yaitu mengikuti lomba pembuatan film pendek yang diselenggarakan oleh SMA 1 Cikarang. Tim pun dibentuk untuk membuat film pendek ini dan saya pun terlibat dalam pembuatan film ini, saya dan teman saya yang menulis skenarionya judulnya “ada senja di kolong jembatan” ini sebuah kisah anak-anak yang kurang beruntung nasibnya karena tidak bisa bersekolah karena himpitan ekonomi keluarga, dan sekelompok siswa SMA yang membuka sekolah kecil untuk membantu mereka yang tidak dapat bersekolah. Film kami pun masuk 20 besar film terbaik tetapi tidak lolos ke peringkat berikutnya. Kalah menang dalam suatu perlombaan itu biasa yang terpenting adalah keberanian kita dalam mencoba sesuatu hal baru yang belum pernah kita coba. Tidak hanya itu saya pun pernah menjuarai lomba kebaya saat hari kartini di sekolah, saya senang karena saya menang dengan memakai kebaya buatan ibu saya.
Saat kelas 3 semua aktivitas dihentikan dan mulai fokus lagi dengan pelajaran serta persiapan menjelang UN, pemantapan mata pelajaran yang di UN kan pun dijalankan oleh semua siswa, pemantapan dilakukan setelah pulang sekolah (di luar jam sekolah) selama 6 bulan kami dilatih terus agar kami bisa mengerjakan soal ujian dengan baik. Dan hasilnya kami semua bisa lulus 100 % dengan nilai yang bagus, dan alhamdulilah  saat di wisuda saya pun menerima piala untuk nilai akademis terbaik. 

Saat saya lulus, saya belum menerima ijazah, saya hanya sedang sibuk mencari perguruan tinggi negeri yang sesuai dengan kemampuan saya, saya pun ikut SNMPTN, sambil menunggu pengumuman hasil tes, saya dan seorang teman saya pun pergi mencari pekerjaan, awalnya cuma iseng tapi ternyata ada lowongan di salah satu restoran di sebuah mall di bekasi, tanpa pikir panjang kami pun mengikuti tes kerja di restoran itu dan ternyata kami pun diterima walaupun tanpa persiapan, tanpa ijazah dan surat lamaran. Kami pun tanda tangan kontrak untuk setahun masa kerja tetapi hanya satu bulan saya pun terpaksa keluar dari restoran itu karena harus fokus mencari perguruan tinggi.Tes SNMPTN dan tes Mandiri sudah saya jalani tapi gagal lagi dan saya tidak diterima di perguruan tinggi negeri yang saya inginkan.  

Setelah itu saya pun memutuskan untuk mencari perguruan tinggi swasta yang akreditasinya bagus dan tidak terlalu jauh kampusnya, jadi saya memilih untuk mendaftarkan diri di UNIVERSITAS GUNADARMA, saya memilih jurusan ekonomi manajemen alasannya adalah saya ingin menjadi pemimpin yang baik dan saya ingin belajar untuk menjadi seorang pengusaha. Ilmu yang saya dapatkan ternyata bermanfaat juga sekarang saya sudah semester 5 dan saya memiliki bisnis kecil-kecilan yaitu menjual sepatu wanita handmade, bisnis saya ini sudah berjalan hampir 1,5 tahun dan sudah menjual sekitar 700an sepatu, dan hasilnya saya tidak perlu meminta ongkos sama orang tua dan sekarang sudah memiliki merk sendiri namanya “Femshineshoes” , saya berharap saat saya sudah sarjana nama femshineshoes bisa besar dan usaha saya ini kedepannya bisa semakin maju, Amien. 

Demikian autobiografi tentang saya terimakasih :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar