Rabu, 04 Januari 2012

TUGAS 4 SOFTSKIL


BILA DIKIRIM MENJADI SEORANG GURU DI PELOSOK INDONESIA
DI BELITANG HULU,SEKADAU KALIMANTAN BARAT
                           
Jika saya ditugaskan menjadi seorang guru di pelosok Indonesia saya akan memilih Kalimantan sebagai tempat pengabdian saya karena Kalimantan termasuk pulau yang terpencil dan jauh dari hingar bingar perkotaan dan kata modern. Dan daerah yang saya pilih yaitu di Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat.
Kondisi Geografis
Kabupaten Sekadau merupakan pemekaran dari Kabupaten Sanggau, yang meliputi Kecamatan Nanga Mahap, Kecamatan Nanga Taman, Kecamatan Sekadau Hulu, Kecamatan Sekadau Hilir, Kecamatan Belitang Hilir, Kecamatan Belitang dan Kecamatan Belitang Hulu, dengan luas daerah 544.430 hektar dengan kepadatan penduduk per km2 rata-rata 32 jiwa.
Letak Geografis Kabupaten Sekadau terletak di antara 0 derajat 38 menit 23 detik Lintang Utara dan 0 derajat 44 menit 25 detik Lintang Selatan. Serta diantara 110 derajat 33 menit 07 detik Bujur barat, dan 111 Derajat 11 menit 44 detik Bujur Timur.
Batas Wilayah
Utara      : Kabupaten Sintang
Selatan  : Kabupaten Ketapang
Timur     : Kabupaten Sintang
Barat      : Kabupaten Sanggau
Pada umumnya Kabupaten Sekadau merupakan daerah dataran tinggi yang berbukit dan berawa-rawa yang dialiri oleh beberapa sungai di antaranya: Sungai Kapuas, Sungai Belitang dan Sungai Sekadau. Sungai Kapuas merupakan sungai terpanjang di Kalimantan Barat  yang mengalir dari Kabupaten Kapuas Hulu, melalui Kabupaten Sintang, Kabupaten Sekadau dan bermuara di Kabupaten Pontianak. Sedangkan sungai-sungai kecil lainya merupakan cabang dari Sungai Kapuas yang berhubungan yang satu dengan yang lainnya. Dan yang menjadi tujuan saya yaitu kecamatan Belitang Hulu yaitu daerah paling luas di kabupaten Sekadau dengan luas wilayah 116.270 ha atau sekitar 21,36 % dari luas kabupaten. Di daerah ini umumnya merupakan daerah dataran tinggi yang berbukit dan berawa-rawa yang dialiri oleh Sungai Belitang.
Menurut jenis tanah permukaan yang terdapat di Kabupaten Sekadau sebagian besar adalah jenis tanah podsolik merah kuning batuan dan padat yang hampir merata di seluruh kecamatan, kecuali Kecamatan Nanga Taman dan Nanga Mahap, dengan luas mencapai sekitar 390.951 hektar (71.81 %) dan sisanya terdiri atas jenis tanah Podsol (26,68 %) dan Alluvial (1,51 %). Dan keadaan topografi Kabupaten Sekadau terdiri atas wilayah dengan keadaan kelas lereng antara 2% sd 15 % (325.210 hektar). Sedangkan kelas lereng yang melebihi 40 % sebesar 32.320 hektar.
Suku yang mendiami  Kecamatan Belitang Hulu ini adalah suku Dayak Mualang yang mayoritas agamanya adalah katholik dan sehari-hari menggunakan bahasa rumpun Dayak Mualang , masyarakat  disini khususnya perempuan mengisi waktu luangnya untuk menenun kain nama kainnya kain Tenun Mualang, yaitu kain Tapeh dengan motif kain Engkerebang, Pangit dan lain-lain. Dan mata pencaharian Suku Dayak Mualang yang utama yaitu berladang bukit mungkin karena di daerah dataran tinggi ini cocok untuk berladang.
Rencana kerja
Berhubung masyarakat Suku Dayak Mualang masih menggunakan bahasa daerahnya jadi saya akan mengajarkan pelajaran bahasa Indonesia tanpa menghilangkan bahasa suku Dayak Mualang untuk anak-anak disini alasannya bahasa Indonesia merupakan media pemersatu bangsa dan sebagai warga negara yang baik kita harus mengerti bahasa Indonesia, mengajarkan membaca dan menulis agar mereka tidak buta huruf. Selain bahasa Indonesia, Matematika juga menjadi pilihan saya untuk saya bagi kepada anak-anak disini, karena ilmu menghitung itu penting agar anak-anak disini setidaknya bisa membantu orang tuanya dan kelak bisa menjadi seorang pengusaha atau bahkan ilmuwan.
Biasanya anak-anak di suku pedalaman  tidak tertarik dengan belajar karena mereka tidak diharuskan belajar oleh orang tua mereka selain itu faktor sarana pendidikan yang belum menunjang dan keterbatasan tenaga pengajar juga menjadi faktornya sehingga anak-anak lebih memilih bermain, Untuk itu jika saya menjadi guru disini saya lebih memilih belajar di tempat yang terbuka (di alam), agar anak-anak tertarik dan mau menjadi anak didik saya dan bisa menyatu dengan alam, selain itu saya akan mengajar dengan bahasa daerah  ini agar komunikasi kami terjalin dengan baik. Saya akan mengajar cara membaca dengan tenik mengeja bacaan dan menulis kalimat pokok,juga menghitung  selain itu saya juga akan membacakan dongeng dan pengetahuan umum untuk mereka agar mereka tertarik untuk membaca dan memiliki wawasan luas.
Yang Saya Harapkan Setelah Menyelesaikan Tugas sebagai Guru
·        Untuk anak-anak didik
Saya sangat berharap ilmu yang saya berikan bisa bermanfaat,dan saya sangat berharap anak-anak bisa berbahasa Indonesia yang baik agar bisa menumbuhkan rasa persatuan, selain itu bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari serta mampu menjadikannya sebuah motivasi agar semua anak didik saya kelak bisa meraih mimpinya dan bisa menjadi orang sukses.
·        Untuk masyarakat sekitar
Saya berharap masyarakat sekitar khususnya orang tua yang memiliki anak bisa mendukung dan lebih memperhatikan pendidikan anak-anak mereka karena anak-anak itu asset negara yang memiliki potensi jika sudah dilatih dari kecil selain itu orang tua juga harus memperhatikan kondisi fisik dan kesehatan anak-anaknya.
·        Untuk diri saya
Semoga saya bisa mengambil hikmah serta pelajaran dari tugas yang sudah saya selesaikan, bahwa hidup adalah suatu pembelajaran yang membutuhkan proses untuk sukses, selain itu kesederhanaan yang masih melekat pada masyarakat suku dayak mualang  juga mengajarkan saya untuk bisa menghadapi sulitnya hidup, gotong royong yang masih menjadi tradisi disini semoga dapat saya terapkan dalam kehidupan saya dan semoga saya bisa menjadi orang yang lebih baik lagi.

Referensi
·         http://www.wikipedia.com
·         http://sekadaukab.bps.go.id

Senin, 02 Januari 2012

Tugas 4 softskil


BILA DIKIRIM MENJADI SEORANG GURU DI PELOSOK INDONESIA

Jika saya ditugaskan menjadi seorang guru di pelosok Indonesia saya akan memilih Kalimantan sebagai tempat pengabdian saya karena Kalimantan termasuk pulau yang terpencil dan jauh dari hingar binger perkotaan dan kata modern.
Dan inilah daerah di pulau Kalimantan yang saya pilih yaitu Kabupaten Sambas yang terletak di Provinsi Kalimantan Barat memiliki luas wilayah 6.395,70 km² atau 639.570 ha (4,36% dari luas wilayah Propinsi Kalimantan Barat), merupakan wilayah Kabupaten yang terletak pada bagian pantai barat paling utara dari wilayah propinsi Kalimantan Barat. Panjang pantai ± 128,5 km dan panjang perbatasan negara ± 97 km.
Dengan kondisi Daerah
Kondisi Geografis
Batas wilayah
Kabupaten Sambas terletak di antara 1’23” LU dan 108’39” BT dengan batas-batas wilayah administratif sebagai berikut :
Utara     :        Sarawak, Malaysia Timur
Selatan  :        Kota Singkawang
Barat      :        Selat Karimata, Laut Cina Selatan
Timur    :        Kabupaten Bengkayang
Kondisi wilayah Kabupaten Sambas bedasarkan ketingggian terletak di 0-7 M diatas permukaan laut. Jenis tanah di daerah datar meliputi jenis Organosol, Aluvial dan Podsolik Merah Kuning (PMK) sedangkan di daerah berbukit dan bergunung meliputi jenis tanah Latosol dan Podsolik Merah Kuning (PMK).
Secara umum Kabupaten Sambas memiliki 3 (tiga) Daerah Aliran Sungai (DAS) dengan total hamparan 516.200 ha, meliputi:
DAS Paloh: 64.375 ha.
DAS Sambas: 258.700 ha
DAS Sebangkau: 193.125 ha.

Kabupaten Sambas  terbentuk sekarang ini adalah hasil pemekaran kabupaten pada tahun 2000. Sebelumnya wilayah Kabupaten Sambas sejak tahun 1960 adalah meliputi juga Kota Singkawang dan Kabupaten Bengkayang sekarang dimana pembentukan Kabupaten Sambas pada tahun 1960 itu adalah berdasarkan bekas wilayah kekuasaan Kesultanan Sambas.
Penduduk Kabupaten Sambas berdasarkan hasil Sensus Penduduk Indonesia 2010 berjumlah 496.116 jiwa terdiri dari penduduk laki-laki 244.569 jiwa dan penduduk perempuan 251.547 jiwa dengan kepadatan rata-rata 77,32 jiwa/km². Terdiri dari Suku Dayak, Melayu Sambas, China Hakka dan lain-lain. Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Sambas berdasarkan data Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Kabupaten Sambas Tahun 2004 adalah 18.005 Kepala Keluarga miskin dengan jumlah 74.968 jiwa.
Suku Sambas
Suku Sambas adalah suku yang berada di kabupaten Sambas, Kalimantan Barat. Kabupaten Sambas terkenal dengan sebuah peninggalan sejarah yaitu sebuah keraton peninggalan kerajaan Sultan Sambas. Penduduknya mayoritas melayu, dan berbahasa melayu.
Suku Sambas merupakan suku baru yang muncul dalam sensus tahun 2000 dan merupakan 12% dari penduduk Kalimantan Barat, sebelumnya suku Sambas tergabung ke dalam suku Melayu pada sensus 1930. Sehubungan dengan hal tersebut kemungkinan "Dialek Melayu Sambas" meningkat statusnya dari sebuah dialek menjadi bahasa kesukuan yaitu Bahasa Suku Sambas.
Kebiasaan masyarakat sehari-harinya sama dengan masyarakat di daerah lain namun biasanya masyarakat disini mengisi waktu senggangnya dengan menenun nama kainnya “kain tenun sambas” ini juga bisa menambah pendapatan masyarakat suku sambas. Sedangkan anak-anak suku sambas lebih senang berenang dan mencari ikan di sungai.
Mata pencaharian suku sambas mayoritas adalah sebagai petani di sector pertanian ini paling banyak diminati oleh masyarakat suku sambas mungkin karena tekstur dan jenis tanahnya yang cocok untuk pertanian.
Rencana kerja
Berhubung masyarakat suku sambas berbahasa melayu jadi saya akan mengajarkan pelajaran bahasa Indonesia tanpa menghilangkan bahasa suku sambas kepada anak-anak disini alasannya bahasa Indonesia merupakan media pemersatu bangsa dan sebagai warga negara yang baik kita harus mengerti bahasa Indonesia, mengajarkan membaca dan menulis agar mereka tidak buta huruf. Selain bahasa Indonesia, Matematika juga menjadi pilihan saya untuk saya bagi kepada anak-anak suku sambas, karena ilmu menghitung itu penting agar anak-anak disini setidaknya bisa membantu orang tuanya dan kelak bisa menjadi seorang pengusaha atau bahkan ilmuwan.
Biasanya anak-anak di suku pedalaman  tidak tertarik dengan belajar karena mereka tidak diharuskan belajar oleh orang tua mereka selain itu faktor sarana pendidikan yang belum menunjang dan keterbatasan tenaga pengajar juga menjadi faktornya sehingga anak-anak lebih memilih bermain, Untuk itu jika saya menjadi guru disini saya lebih memilih belajar di tempat yang terbuka (di alam), agar anak-anak tertarik dan mau menjadi anak didik saya dan bisa menyatu dengan alam, selain itu saya akan mengajar dengan bahasa daerah sambas ini agar komunikasi kami terjalin dengan baik. Saya akan mengajar cara membaca dengan tenik mengeja bacaan dan menulis kalimat pokok,juga menghitung  selain itu saya juga akan membacakan dongeng dan pengetahuan umum untuk mereka agar mereka tertarik untuk membaca dan memiliki wawasan luas.
Yang Saya Harapkan Setelah Menyelesaikan Tugas sebagai Guru
·        Untuk anak-anak didik
Saya sangat berharap ilmu yang saya berikan bisa bermanfaat,dan saya sangat berharap anak-anak bisa berbahasa Indonesia yang baik agar bisa menumbuhkan rasa persatuan, selain itu bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari serta mampu menjadikannya sebuah motivasi agar semua anak didik saya kelak bisa meraih mimpinya dan bisa menjadi orang sukses.
·        Untuk masyarakat sekitar
Saya berharap masyarakat sekitar khususnya orang tua yang memiliki anak bisa mendukung dan lebih memperhatikan pendidikan anak-anak mereka karena anak-anak itu asset negara yang memiliki potensi jika sudah dilatih dari kecil selain itu orang tua juga harus memperhatikan kondisi fisik dan kesehatan anak-anaknya.
·        Untuk diri saya
Semoga saya bisa mengambil hikmah serta pelajaran dari tugas yang sudah saya selesaikan, bahwa hidup adalah suatu pembelajaran yang membutuhkan proses untuk sukses, selain itu kesederhanaan yang masih melekat pada masyarakat sambas juga mengajarkan saya untuk bisa menghadapi sulitnya hidup, dan semoga saya bisa menjadi orang yang lebih baik lagi. 
Referensi
http://www.wikipedia.com