Dinamika
Kelompok Dan Kelompok Rujukan
Kelompok Rujukan
Kelompok rujukan adalah setiap
orang/kelompok yang dianggap sebagai dasar perbandingan (atas rujukan) bagi
seseorang dalam membentuk nilai – nilai dan sikap umum/khusus, atau pedoman
khusus bagi perilaku. Konsep ini juga memberikan pandangan mengenai metode yang
kadang – kadang digunakan para pemasar untuk mempengaruhi perubahan yang
diinginkan pada perilaku konsumen.
Keluarga
dan Studi Perilaku Konsumen
Rumah tangga (household) adalah istilah
lain yang kerap digunakan oleh para pemasar sewaktu mendeskripsikan perilaku
konsumen. Rumah tangga berbeda dengan keluarga dalam rumah tangga
mendeskripsikan semua orang, baik yang berkerabat maupun yang tidak, yang
menempati satu unit perumahan. Baik untuk rumah tangga maupun keluarga, data
dapat digunakan oleh organisasi pemasaran untuk analisis makro maupun
pemasaran. Haverty mengidentifikasikan variabel utama yang terlibat didalam
analisis seperti ini :
A.
Fungsi Produksi Rumah Tangga :
Fungsi Pembelian
Produksi Rumah Tangga
Fungsi Konsumsi
Fungsi Pasar Tenaga Kerja
Fungsi Pemeliharaan Keluarga
B. Stok
(Sumber Daya) Rumah Tangga :
1. Informasi
2. Sumber Keuangan
3. Barang Pasar
4. Karakteristik
5. Waktu
C.
Variabel Eksogen atau yang Ditetapkan Sebelumnya :
1. Data
2. Peluang Pasar Tenaga Kerja
3. Peluang Pasar Produk
4. Struktur Rumah Tangga
5. Kepuasan
Walaupun rumah tangga dan keluarga
kadang digunakan secara dapat dipertukarkan sewktu menganalisis bagaimana
keputusan pembelian diambil, adalah penting untuk membedakan antara kedua ini
sewaktu memeriksa data. Rumah tangga menjadi unit yang analisis yang lebih
penting bagi pemasar karena pertumuhan yang pesat di dalam keluarga trdisional
dan rumah tangga nonkeluarga. Di antara rumah tangga nonkeluarga,mayoritas besar
terdiri dari orang-orang yang hidup sendiri.Para pemasar tidak hanya berpikir
tentang keluarga, kategori rumah tangga yang terbesar, tetapi juga rumah tangga
nonkeluarga, yang berkembang lebih cepat.
Variabel
Yang Mempengaruhi Pembelian
1.
Variabel sosiologis yang mempengaruhi keluarga
Bagaimana keluarga mengambil
keputusan dapat dimengerti denganlebih baik dengan mempertimbangkan dimensi
sosilogis seperti kohesi, kemamampuan beradaptasi dan komunikasi.
2.
Keputusan pembelian keluarga
Keluarga adalah “pusat pembelian”
yang merefleksiakan kegiatan dan pengaruh individu yang membentuk keluarga
bersangkutan.
3.
Peran individu dalam pembelian keluarga
Kebutuhan konsumsi keluarga
melibatkan setidaknya lima peranan yang dapat didefinisikan. Peran-peran ini
mungkin dipegang oleh suami , istri, anak, atau anggota lain dalm rumah tangga.
A. Penjaga
pintu ( gatekeeper) : inisiator pemikiran keluarga mengenai pembelian produk.
B. Pemberi
pengaruh (influencer ) : individu yang opininya dicari dalam pembelian produk.
C. Pengambil
keputusan (decider) : orang yang mempunyai wewenang/kekuasaan keuangan.
D. Pembeli
(buyer) : orang bertindak sebagai agan pembeli
E. Pemakai
(user) : orang yang mengguanakan produk
4.
Perilaku peran (role behavior)
Peran instrumental, yang
digunakan sebagai peran fungsional atau ekonomi, melibatkan aspek keluarga,
kerakter performansi, dan sifat “fungsional” lain seperti kondisi
pembelian.
5.
Peran pasangan hidup dalam keputusan pembelian
Keputusan konsumsi dipegaruhi
oleh jenis keluarga dimana individu menjadi anggota.
6.
Menurunya perbedaan jenis kelamin
Perbedaan jenis kelamin walaupun
ada gerakan menjauh dari mendominasi peranjenis kelamin,masih ada beberapa
produk dan dalam beberapa situasi.
Siklus
Kehidupan Keluarga Dan Perilaku Pembelian
·
Siklus Keluarga Menurut Duval (Niacholas 1984) ada 8
tingkat/siklus perkembangan keluarga :
Tahap I, Keluarga pemula (pasangan pada
tahap pernikahan)
Tahap II,Keluarga sedang mengasuh anak
(anak tertua bayi-30 bln).
Tahap III, Keluarga dengan anak usia
pra sekolah (anak tertua berusia 2-6 tahun).
Tahap IV, Keluarga dengan anak usia
sekolah (anak tertua berumur 6-13 tahun)
Tahap V, Keluarga dengan anak remaja
(anak tertua berumur 13-20 tahun).
Tahap VI, Keluarga melepas anak usia dewasa
muda (anak yang meninggalkan rumah).
Tahap VII, Orangtua usia pertengahan
(pensiunan).
Tahap VIII, Keluarga dalam masa pensiun
dan lansia.
Siklus
Kehidupan Keluarga Tradisional
Keluarga adalah sistem sosial yang
unik. Cara masuk ke dalam sistem ini adalah melalui kelahiran, pengadopsian,
pengangkatan, pernikahan. Memutuskan seluruh koneksi kekeluargaan adalah hal
yang mustahil. Anggota keluarga juga biasanya memiliki peran tertentu. Hubungan
antar anggota keluarga merupakan hal yang paling penting dan tidak tergantikan.
Saat ini pendefinisian keluarga secara tradisional mendapat tantangan. Maraknya
orang tua tunggal, perceraian, perpisahan dan pernikahan kembali membuat
struktur tradisional mengalami perkembangan.
·
Menurut Carter & McGoldrik ada 6 tingkat perkembangan
keluarga
:
Keluarga antara: dewasa muda, belum
menikah.
Penyatuan keluarga dengan pernikahan
(pasangan baru menikah).
Keluarga dengan anak kecil (bayi-usia
sekolah).
Keluarga dengan anak remaja.
Keluarga melepaskan anak dan pindah.
Keluarga dalam kehidupan terakhir.
Tidak ada tahap yang diidentifikasi.
·
Menurut Carter dan McGoldrik 1985 mengatakan sistem keluarga
sekurang-kurangya tiga generasi:
Kakek-nenek
Ayah-ibu
Anak-anak
Struktur
Keluarga Dan Rumah Tangga Yang Berubah
Apa yang dimaksud dengan sturktur
keluarga kontemporer? Bagaimana struktur itu berubah? Bagaimana struktur itu
mempengaruhi konsumsi? Apakah realitas yang berkembang dari struktur keluarga
merupakan masalah atau peluang untuk organisasi pemasaran? Ini adalah beberapa
dari pertanyaan yang para peneliti konsumen berusaha menjawabnya. Banyak
jawaban tersebut melibatkan data dari sensus dasawarsa dan laporan sementara
oleh Biro Sensus?
Menikah atau Single.
Ukuran Rumah Tangga.
Perkawinan dalam usia yang lebih
lanjut.
Boom orang single.
Perceraian dan perilaku konsumen.
Orang-orang single yang hidup bersama.
Pemasaran untuk orang single.
Perkawinan kembali
Peranan
Wanita Yang Berubah Dan Peranan Pria Yang Berubah (Changing Masculine Role)
Wanita ataupun pria sebagai konsumen
apabila berubah dalam penilaian terhadap suatu produk didasarkan dari budaya.
Menurut saya ada beberapa budaya yang membuat wanita/pria berubah dalam
penilaian atau sikap konsumen terhadap suatu produk:
Budaya psikologis :Budaya
ini muncul dari dalam diri individu sebagai konsumen.
Budaya social : Budaya
yang didasarkan dari gaya hidup orang lain dapat membuat konsumen berubah dalam
penilaian dan penggunaan suatu produk.
Metodologi
Penelitian untuk Studi tentang Keputusan Keluarga
Kerangka proses – keputusan
Studi mengenai struktur peran kerap
memandang pembelian sebagai tindakan ketimbang proses dan mendasarkan temuan
pada pertanyaan seperti “siapa biasanya yang mengambil keputusan pembelian?”
atau “siapa yang mempengaruhi keputusan?”. Namun, bukti tersebut menunjukan
bahwa peranan dan pengaruh anggota keluarga bervariasi menurut tahap di dalam
proses keputusan. Sebuah contoh metodologi proses diberikan oleh Wilkes, yang
merasa bahwa pertanyaan berikut ini berguna untuk mengukur pengaruh keluarga :
1. Siapa yang bertanggung jawab untuk
pengenalan masalah awal ?
2. Siapa yang bertanggung jawab untuk
memperoleh informasi mengenai alternative pembelian?
3. siapa yang mengambil keputusan akhir
mengenai alternative mana yang harus di beli?
4. Siapa yang membuat pembelian actual
terhadap produk?
Hasil yang lebih baik diperoleh dengan
menggunaka metodologi ini dibandingkan dengan ukuran yang lebih global. Suam
dan istri lebih mungkin menganut persepsi yang sama mengenai pengaruh relative
mereke untuk fase tertentu daripada bila pengajuan pertanyaan gagal menanyakan
tentang tahap-tahap keputusan.
Kategori Struktur – Peran
Kategori struktu peran yang relevan
dalam proyek penelitian bergantung kepada produk atau jasa tertentu yang tengah
dipertimbangkan, tetapi dalam banyak kategori produk hanya suam atau istri yang
terlibat. Di dalam kategori lain, adalah berguna untuk mengukur jumlah pengaruh
di dalam peranan yang berbeda. Spiro mendapatkan bahwa strategi pengaruh atau
bujukan bergantung pada beberapa variabel, khususnya tahap di dalam siklus
kehidupan dan gaya hidup. Anak terlibat dalam banyak jenis situasi pembelian,
tetapi sidat pengaruh mereka kerap diabaikan.
Bias Pewawancara
Jenis kelamin pewawancara atau pengamat
mungkin mempengaruhi peranan yang menurut suami dan istri mereka mainkan dalam
situasi pembelian. Untuk mengatasi bias ini harus digunakan kuesioner yang
dikerjakan sendiri atau jenis kelamin pengamat harus diatur secara acak untuk
responden.
Seleksi responden
Dalam mengukur pembelian keluarga, kita
perlu memutuskan anggota mana dari keluarga inti yang harus ditanyai mengenai
pengaruh anggota keluarga. Hasil kerap sangat bervariasi bergantung pada
anggota keluarga mana yang diwawancarai. Yang paling sering, istrilah yang
sering diwawancarai, tetapi presentase pasangan yang rsponnya setuju kerap
begitu rendah sehingga membuat wawancara dengan 1 anggota saja tidak dapat
diterima.
Granbois dan Summers mendapatkan bahwa
respon suami berkenaan dengan maksud pembelian ternyata lebih baik daripada
respon istri mereka sebagai kreditor biaya total yang direncakan dan jumlah
barang yang direncanakan dari respon bersama, walaupun istri meramalkan secara
lebih baik untuk produk tertentu seperti peralatan, produk rumah dan rencana
peralatan hiburan. Para peneliti menyimpulkan bahwa respon bersama lebih
mungkin menyingkap lebih banyak rencana keluarga. todologi Penelitian untuk
Studi Tentang Keputusan keluarga.
Implikasi
Bagi Studi Perilaku Konsumen
American Marketing Association yang
terdapat pada buku karangan Peter dan Olson (1999, hlm. 6), mendefinisikan
perilaku konsumen sebagai “interaksi dinamis antara pengaruh dan kognisi,
perilaku, dan kejadian sekitar kita dimana manusia melakukan aspek pertukaran
dalam hidup mereka.” Paling tidak ada tiga ide penting dalam pengertian di
atas, yaitu perilaku konsumen adalah dinamis; hal tersebut melibatkan interaksi
antara pengaruh dan kognisi, perilaku, dan kejadian di sekitar; serta hal
tersebut melibatkan pertukaran.
· Pertama, definisi di atas menekankan bahwa perilaku konsumen
itu dinamis. Ini berarti bahwa seorang konsumen, grup konsumen, serta
masyarakat luas selalu berubah dan bergerak sepanjang waktu. Hal ini memiliki
implikasi terhadap studi perilaku konsumen, salah satu implikasinya adalah
bahwa generalisasi perilaku konsumen biasanya terbatas untuk satu jangka waktu
tertentu, produk, dan individu atau grup tertentu (Peter dan Olson, 1999,
hlm.6).
· Hal kedua yang ditekankan dalam definisi perilaku konsumen
di atas adalah keterlibatan interaksi antara pengaruh dan kognisi, perilaku,
dan kejadian sekitar. Ini berarti bahwa untuk memahami konsumen dan
mengembangkan strategi pemasaran yang tepat kita harus memahami apa yang mereka
pikirkan (kognisi) dan mereka rasakan (pengaruh), apa yang mereka lakukan
(perilaku) dan apa serta di mana (kejadian di sekitar) yang mempengaruhi serta
dipengaruhi oleh apa yang dipikirkan, dirasa, dan dilakukan konsumen (Peter dan
Olson, 1999, hlm.8).
·
Hal terakhir yang ditekankan dalam definisi perilaku
konsumen di atas adalah pertukaran di antara individu. Hal ini membuat definisi
perilaku konsumen tetap konsisten dengan definisi pemasaran yang sejauh ini
juga menekankan akan pentingnya pertukaran. Kenyataannya, peran pemasaran
adalah untuk menciptakan pertukaran dengan konsumen melalui formulasi dan penerapan
stategi pemasaran (Peter dan Olson, 1999, hlm.9)
SUMBER
:
ahmadriza.files.wordpress.com/.../
..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar